Seperti yang anda sadari, kebanyakan kematian akibat kebakaran bukan disebabkan oleh luka bakar, tetapi karena menghirup asap. Asap dapat mengatasi korban dengan sangat cepat, menyebabkan keterbatasan dan ketidakmampuan untuk keluar dari gedung.
Sejak diperkenalkannya Tata Tertib Reformasi Peraturan (Keselamatan Kebakaran) tanggung jawab pencegahan kebakaran telah jatuh ke “orang yang bertanggung jawab” di dalam gedung, yang berarti terserah kepada individu tersebut untuk memastikan aset pencegahan kebakaran yang menyelamatkan jiwa, seperti pintu darurat kebakaran, dirawat dengan baik dan dapat berfungsi jika terjadi kebakaran.
Karena asap menjadi bagian yang sangat berbahaya dalam setiap insiden kebakaran, kami ingin memfokuskan pada 4 pemeriksaan pintu darurat kebakaran yang dapat Anda lakukan, sehingga jika kebakaran benar-benar terjadi, Anda dapat memiliki keyakinan bahwa pintu pemadam kebakaran Anda akan berfungsi sebagaimana mestinya.
1. Periksa Jarak Antara Pintu dan Rangka Pintu
Jarak antara pintu darurat kebakaran dan rangka pintu tidak boleh lebih dari 4mm atau kurang dari 2mm. Direkomendasikan untuk menjaga celah sekitar 3mm agar garis intumescent memiliki ruang yang cukup untuk aktif saat terjadi kebakaran, dan agar garis segel asap (jika dipasang) tidak rusak saat pintu dibuka dan ditutup.
2. Pastikan Segel Asap Menutup dengan Rapat
Jika segel asap dipasang, sangat penting untuk memastikan bahwa segel asap menutupi sepenuhnya celah di pintu. Hal ini penting untuk memastikan bahwa tidak ada celah dari ujung segel asap hingga kusen pintu. Asap dapat dengan mudah masuk melalui celah apa pun, sekecil apa pun.
3. Reduksi Area Terlindungi di Sekitar Pintu
Seperti yang telah kami katakan sebelumnya, asap dapat masuk melalui celah apa pun, sekecil apa pun. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa hanya ada sedikit atau bahkan tidak ada area yang tidak terlindungi di sekitar pintu, terutama di sekitar garis intumescent dan segel asap.
Cacat terkecil atau bahkan bagian yang hilang dari sistem intumescent dan segel asap dapat menyebabkan kegagalan pintu darurat kebakaran. Pecahnya intumescent mungkin tak terhindarkan, terutama di sekitar sisi engsel, tetapi dengan penggunaan lembaran intumescent yang melindungi engsel, seharusnya tidak ada masalah yang signifikan.
4. Pastikan Kekuatan Engsel Penutup Pintu Memadai
Pintu darurat kebakaran sering digunakan setiap hari oleh orang yang melewatinya secara teratur. Penggunaan yang konsisten dapat menyebabkan pintu darurat kebakaran mengalami kerusakan lebih cepat. Oleh karena itu, sangat penting untuk memeriksa pintu yang paling aktif secara lebih teratur.
Salah satu masalah yang sering kita temui adalah bahwa sebuah pintu mungkin terjatuh atau menjadi bengkok karena ditahan dalam waktu yang lama, yang mengakibatkan pintu tidak dapat menutup dengan benar. Masalah ini sering terjadi pada pintu ganda. Jika pintu darurat kebakaran tidak menutup dengan benar, ini akan mengurangi efektivitasnya saat terjadi kebakaran, sehingga jika Anda memperhatikan masalah semacam ini pada salah satu pintu Anda, sangat penting untuk segera memperbaikinya.
Keselamatan adalah Prioritas Utama
Keberadaan pintu darurat kebakaran yang berfungsi dengan baik adalah elemen kunci dalam menjaga keselamatan penghuni bangunan dalam situasi kebakaran. Sebagai individu yang bertanggung jawab, Anda memiliki peran penting dalam memastikan bahwa pintu-pintu darurat ini selalu siap digunakan.
Meskipun regulasi pencegahan kebakaran mungkin bervariasi di berbagai wilayah, kesadaran akan pentingnya perawatan dan pemeriksaan berkala terhadap pintu darurat kebakaran merupakan langkah awal yang positif dalam meningkatkan keselamatan bangunan dan jiwa yang berada di dalamnya. Dengan menjaga pintu darurat kebakaran dengan baik, Anda ikut berkontribusi dalam meminimalkan risiko dan kerugian dalam kejadian kebakaran yang tidak terduga. Keselamatan harus selalu menjadi prioritas utama dalam setiap bangunan dan komunitas.