Jalur evakuasi dalam struktur dan bangunan serta titik keluar dari struktur dan bangunan harus memastikan pengungsian manusia dengan selamat. Penghitungan jalur evakuasi dan pintu keluar harus dilakukan tanpa mempertimbangkan peralatan pemadam kebakaran yang ada di dalamnya.
Penentuan ruang dengan kehadiran masyarakat, termasuk anak-anak dan kelompok yang memiliki mobilitas terbatas, serta penggunaan material konstruksi yang potensial terbakar dalam elemen konstruktif jalur evakuasi harus sesuai dengan regulasi teknis yang diberlakukan berdasarkan Undang-Undang Federal Rusia “Tentang Regulasi Teknis.”
Pintu keluar dianggap sebagai bagian dari jalur evakuasi jika mereka mengarah ke:
- Dari lantai pertama, lantai bawah tanah, atau lantai dasar ke luar, dapat berupa: a) Langsung; b) Melalui lorong; c) Melalui lobi; d) Melalui tangga; e) Melalui lorong dan lobi; f) Melalui lorong, aula (ruang rekreasi), dan tangga.
- Dari ruangan di semua lantai, kecuali lantai pertama, lantai bawah tanah, dan lantai dasar, dapat berupa: a) Langsung ke tangga sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam dokumen regulasi kebakaran; b) Langsung ke luar atau tangga jenis 3; c) Ke koridor yang mengarah langsung atau melalui aula (ruang rekreasi) ke tangga atau tangga jenis 3; d) Ke aula (ruang rekreasi) atau lobi yang memiliki pintu keluar langsung ke tangga atau tangga jenis 3; e) Ke koridor atau area lobi (area rekreasi), dan tangga.
Juga, pintu keluar dari ruangan tetangga (kecuali ruangan kategori F5 kategori A atau B) di lantai yang sama, dengan pintu keluar seperti yang dijelaskan dalam poin 1 dan 2 bagian ini. Pintu keluar dari ruang teknis tanpa tempat kerja permanen ke ruangan kategori A atau B akan dianggap sebagai pintu keluar evakuasi jika peralatan untuk mengoperasikan ruang berbahaya kebakaran ini terletak di dalam ruang teknis tersebut.
3.1. Saat merancang jalur evakuasi dan pintu keluar, beberapa hal berikut dapat diperbolehkan:
- Menyediakan pintu keluar evakuasi dari ruangan langsung ke tangga jenis 2, koridor, atau lobi (area rekreasi), lobby yang mengarah ke tangga sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam dokumen regulasi kebakaran.
- Menyediakan pintu keluar evakuasi dari atap yang dapat digunakan sesuai dengan persyaratan yang dijelaskan dalam poin 2 bagian 3 dari pasal ini.
Pintu keluar evakuasi dari ruangan di lantai bawah tanah harus disediakan langsung ke luar dan terpisah dari tangga umum bangunan. Pintu keluar dari ruangan di lantai dasar harus disediakan terpisah sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam dokumen regulasi kebakaran. Diperbolehkan menyediakan:
- Pintu keluar evakuasi dari ruangan di lantai bawah tanah melalui tangga umum dengan pintu keluar terpisah ke luar, yang dipisahkan dari sebagian tangga umum oleh partisi api tipe 1.
- Pintu keluar evakuasi dari ruangan di lantai bawah tanah dengan ruangan kategori B1 – B4, G, dan D yang mengarah ke ruangan kategori B1 – B4, G, dan D dan / atau lobby, yang terletak di lantai pertama bangunan kelas F5.
- Pintu keluar evakuasi dari lobby, lemari pakaian, ruang merokok, dan ruangan sanitasi yang terletak di lantai bawah tanah dan lantai dasar bangunan kelas F2, F3, dan F4, mengarah ke lobby lantai pertama melalui tangga jenis 2 yang terpisah sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam dokumen regulasi kebakaran.
Dinyatakan tidak berlaku – Undang-Undang Federal No. 276-FZ tanggal 14 Juli 2022
Jumlah dan lebar pintu keluar evakuasi dari ruangan di lantai dan dari bangunan harus ditentukan berdasarkan jumlah maksimum orang yang mungkin dievakuasi melalui pintu keluar tersebut dan jarak maksimum yang diperbolehkan dari titik paling terpencil (tempat kerja) ke pintu keluar evakuasi terdekat.
Dinyatakan tidak berlaku – Undang-Undang Federal No. 117-FZ tanggal 10 Juli 2012.
Jumlah pintu keluar evakuasi dari ruangan harus ditentukan berdasarkan jarak maksimum dari titik paling terpencil (tempat kerja) ke pintu keluar evakuasi terdekat.